Langsung ke konten utama
Selamat datang di Blog KanalKosong | [BARU] Baca: Kurikulum Prototipe 2022 Kayaknya Bagus dan Menyenangkan | Contact Us if find content such as, pictures, photos, articles, or videos that you think are problematic on this blog. We make sure that will be fixed quickly | Dilarang menyalin, menggandakan, elemen berupa tulisan, gambar/foto, dan video apapun dari blog ini tanpa meyantumkan link dan sumber. Dilarang mengambil artikel, gambar, video, foto, apapun dari blog ini untuk tujuan komersial
-----

ZONASI SEKOLAH PPDB 2020, SEMUA YANG BERUBAH


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Sejak tahun 2018 yang lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai menerapkan kebijakan baru dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Kemendikbud mengklaim, kebijakan tersebut akan mampu mengatasi masalah kesenjangan pendidikan yang selama ini masih tinggi di Indonesia. Kebijakan itu dikenal dengan nama “Zonasi Sekolah”.

Zonasi sekolah dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan mulai dari, SD, SMP, hingga SMA. Namun, karena suatu alasan tertentu kebijakan ini tidak berlaku untuk SMK, sekolah swasta, dan Madrasah (MA/MTs/MI).

Dikutip dari kemdikbud.co.id, Muhadjir Effendy, Menteri pendidikan dan kebudayaan saat itu mengatakan, tujuan dari diterapkannya sistem zonasi sekolah adalah untuk mengurangi ketimpangan pendidikan terutama dalam sistem persekolahan di Indonesia.

Sistem zonasi sekolah diharapkan mampu mendorong pemerataan kualitas pendidikan dan meningkatkan akses masyarakat untuk bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas dengan cara menghapus keberadaan sekolah-sekolah yang dianggap “favorit” ditengah-tengah masyarakat.

Sekarang kebijakan ini hampir sampai pada tahun ketiganya sejak pertama kali diterapkan pada tahun 2018 yang lalu. Meski datang dari niat yang baik, rupanya kebijakan ini masih saja menuai kontroversi berupa pro dan kontra.

Hal itu bukanlah tanpa alasan. Dalam pelaksanaannya selama tiga tahun belakangan, kebijakan zonasi sekolah yang digagas oleh kemendikbud itu berjalan dengan berantakan, sungguh mengecewakan.

Mulai dari cara penerimaan yang dianggap tidak transparan, adanya masalah kualitas sekolah dan guru yang masih belum merata, adanya sekolah yang kelebihan siswa, disisi lain ada juga sekolah yang justru kekurangan bahkan hingga tidak mendapatkan siswa, dan masih banyak lainnya.

Selain beberapa masalah diatas, beberapa pihak juga menilai kebijakan ini diskriminatif terhadap mereka yang rumahnya jauh dari sekolah dan memang sungguh-sungguh dalam belajar untuk mendapatkan nilai yang bagus agar bisa diterima di sekolah impiannya.

Menanggapi berbagai berbagai kritik dan masukan yang disampaikan oleh masyarakat, Menteri pendidikan dan kebudayaan yang baru, Nadiem Anwar Makariem akhirnya mengubah sistem pelaksanaan zonasi sekolah mulai tahun ini.

Lalu apa yang berubah, berikut penjelasannya:

Dalam proses PPDB tahun ini, total ada empat jalur pendaftaran sekolah yang bisa dipilih oleh para calon siswa. Keempat jalur itu diantaranya adalah jalur zonasi/domisili, jalur prestasi, jalur afirmasi, dan jalur perpindahan orangtua/wali.

Bertambah satu jalur dari tahun sebelumnya yang hanya ada tiga jalur. Pemerintah kali ini membuka satu jalur lagi yaitu jalur afirmasi. Jalur afirmasi adalah jalur yang secara khusus disediakan untuk calon siswa yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu.

Besaran kuota pada masing-masing jalur pun sekarang berubah. Pada pelaksanaan sistem zonasi PPDB tahun 2019 yang lalu, setiap sekolah diwajibkan untuk menerima siswa baru dari Jalur zonasi/ domisili minimal 90 persen dari total daya tampung sekolah. Sisanya sebesar 10 persen baru boleh dibuka untuk jalur prestasi, dan jalur perpindahan orangtua/wali.

Kuota yang diizinkan untuk masing-masing jalur mulai tahun ini relatif lebih seimbang, fleksibel, dan bisa diterima banyak pihak. Jalur zonasi minimal sebanyak 50 persen, jalur afirmasi paling sedikit 15 persen, sedangkan jalur perpindahan tugas orang tua/wali paling banyak 5 persen, dari total daya tampung sekolah. Pemerintah daerah dibolehkan membuka jalur prestasi apabila masih ada kuota yang tersisa.

Zonasi sekolah sudah diubah, itu positif tapi masih ada yang harus diingat. Pengalaman dua kali yang mengecewakan semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua terutama Pemerintah.

Semua pasti paham dan mengerti tidak ada satupun sistem yang sempurna tetapi paling tidak kita berharap PPDB tahun ini bisa berjalan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Jangan sampai pengalaman pahit di masa lalu terulang kembali.

Terima kasih yaa udah membaca artikel ini. Aku harap artikel ini bisa bermanfaat untukmu. Kalau sobat mau menyampaikan baik itu kritik, saran, maupun pendapat, tentang blog atau artikel ini, jangan malu apalagi ragu silahkan tulis di kolom komentar di bawah okeey 👍.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INI YANG MEMBEDAKAN MA DENGAN SMA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Halo sobat semua selamat datang di blog KanalKosong. Sobat tahukah kalian, di Indonesia ini ada puluhan ribu sekolah tingkat menengah atas yang letaknya tersebar di seluruh penjuru wilayah Indonesia dari ujung Sabang hingga ujung Merauke, dari sekian banyak sekolah-sekolah itu sebagian ada yang berbentuk MA atau Madrasah Aliyah. Lalu apakah kalian sudah tahu apa itu MA ?, dan bedanya apa dengan SMA ?, Jangan jangan kalian belum tahu. Atau mungkin yang lebih parah lagi selama ini kalian tidak tahu apa itu MA dan mengira kalau sekolah setelah SMP itu hanya SMA dan SMK saja, Hadeehh kalo beneran gitu parah parah. Kalau begitu agar kita bisa lebih tahu tentang MA simak penjelasan berikut dengan seksama. Bagi yang belum tahu, Madrasah Aliyah atau yang biasa disingkat MA ini adalah "jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan sekolah menengah atas, yang pengelolaannya dilakukan oleh Kementerian Aga

HAL-HAL YANG HARUS KAMU TAHU DARI JURUSAN BAHASA DI SMA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ketika akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi seperti SMA, SMK, atau MA setelah lulus dari SMP atau MTs, memilih jurusan yang akan dituju adalah suatu hal yang wajib sobat lakukan. Jurusan kalau diibaratkan mirip seperti sebuah gerbong kereta yang melindungi sekaligus membawa para penumpangnya agar sampai di tempat yang ingin dituju dengan aman dan nyaman. Bedanya kalau gerbong kereta mengantarkan penumpangnya ke sebuah tempat sedangkan jurusan “mengantarkan penumpangnya” menuju masa depan yang diinginkan.  Oleh karena itu, mengingat pentingnya memilih jurusan ini jangan sampai sobat semua memilih “gerbong” yang salah, bisa-bisa nanti nyasar di stasiun yang salah ( hiyahiyahiya 😁). Memilih jurusan yang tepat adalah salah satu hal yang sangat penting. Sebelum memutuskan untuk memilih jurusan yang akan dimasuki, carilah informasi sebanyak mungkin tentang seperti apa jurusan yang akan dipilih itu. Pilihl

KENALI LEBIH DEKAT JURUSAN IPA DI SMA SEBELUM MENDAFTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yo sobat semua, selamat datang di blog KanalKosong. Di postingan sebelumnya aku sudah menjelaskan dengan rinci tentang seperti apa sih jurusan IPS di SMA yang bisa kalian cek dibawah kolom komentar. Nah untuk postingan kali ini aku akan membahas tentang salah satu jurusan di SMA yang bisa dibilang banyak diminati. Yah, apalagi kalau bukan jurusan IPA. Popularitas jurusan ini memang cukup tinggi sehingga, tidak heran jika pendaftar jurusan ini selalu banyak atau bahkan tidak pernah sepi. Dimata para pendaftar, jurusan IPA dianggap mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan jurusan lain di SMA. Ada beberapa orang tua yang menyarankan atau bahkan menyuruh anaknya masuk ke jurusan ini ketika mendaftar ke SMA. Bahkan, ada juga yang rela melakukan apa saja hanya agar anaknya bisa masuk ke jurusan ini. Sering juga kita melihat dan mendengar orang berkata "kalau kamu nggak masuk jurusan IPA mau jadi apa?" atau mungkin "ngga

AYO BERKENALAN DENGAN JURUSAN IPS DI SMA

(Sumber Gambar/Image Source :  https://blog.4tests.com/ged-social-studies-study-prepare/ ) Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Kali ini saya akan membahas tentang salah  satu jurusan di SMA yaitu IPS.  Mungkin sebagian besar dari sobat semua saat ini ada yang mau lulus dari SMP dan sebentar lagi akan segera melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu SMA. Akan tetapi sampai sekarang merasa masih bingung dan galau apa sih jurusan yang tepat buat sobat pilih di SMA nanti, apakah IPA, IPS atau Bahasa. Oleh karena itu agar kalian bisa lebih mendapatkan pencerahan ( haha emang gelap sampe harus dicerahin, becanda ), aku memutuskan untuk menulis artikel ini khusus buat kalian. Memilih jurusan merupakan hal yang sangat-sangat penting bagi sobat semua yang ingin melanjutan di jenjang sekolah ke SMA, karena jurusan itu akan kamu pelajari selama tiga tahun dan tentunya sobat nggak mau kan kalau harus mempelajari hal yang sobat tidak suka selama tiga tahun

MEMILIH SEKOLAH, IKUT ORANG TUA ATAU PILIHAN SENDIRI ?

Photo by  Tatiana Syrikova  from  Pexels Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Halo sobat semua, selamat datang di blog KanalKosong. Pada Tulisan kali ini sesuai dengan judul, aku akan membahas mengenai masalah mendaftar sekolah tetapi ikut pilihan orang tua. Bagi beberapa anak, sepertinya ini menjadi dilema tersendiri. Makanya disini aku coba memberikan sedikit pendapatku melalui artikel ini. Salah satu hal yang mungkin paling sulit untuk dipikirkan setelah lulus dari jenjang sebelumnya adalah memilih sekolah (lagi).  Karena untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya, kita harus memilih sekolah dan jurusan yang akan kita masuki terlebih dahulu. Biasanya kesulitan ini dirasakan oleh anak-anak yang baru lulus SMP dan SMA. Disaat sedang bingung memikirkan, “ sebaiknya aku masuk SMA atau SMK yah ”, “ mendingan masuk  IPA atau IPS yah ”, atau “enaknya kuliah masuk jurusan apa yah” tiba-tiba orang tua kamu muncul dan bilang “ besok kamu kuliah masuk ke jurusan ini aja ”, “ Ka