Langsung ke konten utama
Selamat datang di Blog KanalKosong | [BARU] Baca: Kurikulum Prototipe 2022 Kayaknya Bagus dan Menyenangkan | Contact Us if find content such as, pictures, photos, articles, or videos that you think are problematic on this blog. We make sure that will be fixed quickly | Dilarang menyalin, menggandakan, elemen berupa tulisan, gambar/foto, dan video apapun dari blog ini tanpa meyantumkan link dan sumber. Dilarang mengambil artikel, gambar, video, foto, apapun dari blog ini untuk tujuan komersial
-----

Kurikulum Prototipe 2022 Kayaknya Bagus dan Menyenangkan

Halo kamu, ya... rasanya sudah lama sekali aku tidak mengisi blog ini dengan artikel baru. Sebenarnya aku ingin tetapi memang waktunya habis untuk mengerjakan hal yang lain. Jadi kesannya blog ini seperti tidak terurus.

Latar belakang aku membuat blog ini sekitar empat tahun yang lalu, karena berkaca pada pengalamanku sendiri saat baru masuk ke SMA dahulu. Aku waktu itu sempat kebingungan jurusan mana yang sebaiknya aku masuki.

Sekedar info, pada zamanku dahulu yang namanya nilai itu masih sangat menentukan diterima atau tidaknya seorang siswa yang mendaftar. Nilai yang dipakai untuk seleksi adalah nilai ujian nasional. Kalau nilainya jelek ya... jelas susah sekali.

Tidak ada model seperti, siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah lebih diutamakan atau disediakannya banyak macam jalur penerimaan seperti sekarang yang kadang melihatnya justru bikin pusing dan bingung.

Nilai itu juga menjadi pertimbangan sekolah untuk menentukan jurusan apa yang layak untuk kita. Walaupun sebenarnya, untuk pembagian jurusan itu ada tesnya sendiri. Alhasil seperti yang kamu duga dan masih rasakan selama ini, ada kesenjangan di sana.

Mayoritas anak yang lebih “pintar” dan nilai ujiannya bagus pasti masuk ke jurusan IPA, walaupun mereka sendiri tidak tahu pelajarannya seperti apa. Sisanya yang dianggap “kurang” pintar masuk ke jurusan IPS dan Bahasa.

Walupun tidak semua anak pengalamannya begitu. Ada juga kok yang memilih jurusan IPS atau Bahasa karena mereka memang benar-benar minat dan ingin masuk jurusan itu sejak awal. Termasuk aku sendiri begitu.

Jadi setelah aku lulus SMA (waktu itu baru selesai UN) aku terpikir untuk membuat sebuah blog yang tulisannya dapat membantu teman-teman calon siswa SMA generasi selanjutnya untuk memilih jurusan agar mereka tidak kebingungan.

Alhamdulillah tulisanku sepertinya sudah membantu banyak orang. Aku bersyukur apa yang aku tulis selama ini bisa membawa manfaat untuk orang lain.

Tetapi sekarang, situasinya sudah berubah drastis dan sebagian dari kamu mungkin sudah tahu apa itu. Betul sekali, Menteri Pendidikan kita saat ini, Nadiem Makariem baru saja mengumumkan kurikulum baru bernama “Kurikulum Prototipe”.

Pergantian kurikulum sebenarnya hal biasa, bahkan menurutku negara kita terlalu sering gonta-ganti kurikulum sampai bikin muak karena dijadikan alat permainan politik. Makanya kurikulumnya kadang nyeleneh.

Tetapi “Kurikulum Prototipe” ala Mas Nadiem kali ini agak beda dari yang lainnya di masa lalu. Ketika kurikulum ini diumumkan, sampai banyak orang yang bilang “kok nggak dari dulu”.  Yah... bahkan aku sendiri juga sampai terpikir begitu.

Terutama pengaruhnya bagi jenjang SMA. Jika sebelumnya kita mengenal yang namanya jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA, dalam kurikulum ini penjurusan di SMA “dihilangkan”. Tidak ada lagi anak IPA, anak IPS, atau anak Bahasa.

Meskipun begitu, mata pelajaran di semua jurusan itu tetap ada. Hanya saja, mata pelajaran (mapel) peminatan kamu nanti tidak lagi “dipaket” di bawah atap “jurusan”. Selain Mapel Wajib, Kamu bebas memilih mapel peminatan yang kamu butuhkan dan ingin dipelajari.

Kamu bisa mulai memilih fokus mapel peminatan yang kamu inginkan saat akan naik kelas 11 (tingkat 2) nanti. Pada kelas 10 , kamu akan dipersilahkan terlebih dahulu mencoba semuanya dari peminatan IPA, IPS, dan bahasa.

Hal ini juga menurutku keputusan yang sangat bagus. Dengan pemilihan peminatan di kelas 11, siswa jadi punya waktu untuk mengenal terlebih dahulu mapel peminatannya. Tidak langsung memilih jurusan pada saat baru masuk ke SMA seperti yang sekarang.

Mirip seperti saat sebelum diberlakukannya kurikulum 2013. Bedanya, jika pada waktu itu di kelas 10 siswa memilih jurusan maka, kali ini siswa memilih mapel peminatannya. Jadi bagaimana, kamu sudah paham kan sekarang?

Jika dilihat dan didengar dari konsepnya sih sepertinya ini akan sangat menyenangkan bagi kamu calon siswa SMA. Kamu tidak perlu lagi mempelajari banyak mapel yang memang tidak kamu butuhkan atau sukai seperti yang dirasakan generasiku dulu.

Mungkin yang paling bakal membuat pusing nanti adalah memilih mapel peminatan mana yang harus kamu ambil dan mapel peminatan mana yang bisa kamu abaikan. Karena kamu harus memilih sendiri, tidak dipaket lagi. 

Aku sih berharap, penerapan kurikulum ini dapat benar-benar seindah konsepnya. Bukan hanya untuk siswa, tetapi juga untuk guru yang mengajar.

Namun kamu harus ingat ini. Seperti namanya “kurikulum prototipe”, kurikulum ini belum tentu diberlakukan di sekolah yang kamu masuki nanti. Karena masih dalam masa uji coba. Lagipula tidak semua sekolah siap.

Kurikulum prototipe itu kabarnya akan diujicoba sampai tahun 2024 nanti saat evaluasi kurikulum nasional. Untuk sekarang, kurikulum itu masih menjadi “opsi tambahan” bagi sekolah mulai tahun ajaran (TA) 2022/2023. Sekolah bebas mau pakai kurikulum itu atau tetap pakai yang lama.

Mungkin kamu belum tahu kalau sekarang sekolah itu punya tiga opsi kurikulum baru yang bisa dipilih kalau mau. Diantaranya Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Prototipe.

Sejauh ini yang aku tahu, kurikulum ini baru diuji coba di SMA, aku belum tahu apakah Madrasah Aliyah ada yang mulai pakai atau belum. Lagipula SMA dan MA itu kan beda Menterinya jadi aku belum bisa pastikan.

Mungkin itu dulu kali yah.. pendapatku tentang kurikulum prototipe yang baru diumumkan kemarin. Mari kita lihat saja bagaimana pelaksanaannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INI YANG MEMBEDAKAN MA DENGAN SMA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Halo sobat semua selamat datang di blog KanalKosong. Sobat tahukah kalian, di Indonesia ini ada puluhan ribu sekolah tingkat menengah atas yang letaknya tersebar di seluruh penjuru wilayah Indonesia dari ujung Sabang hingga ujung Merauke, dari sekian banyak sekolah-sekolah itu sebagian ada yang berbentuk MA atau Madrasah Aliyah. Lalu apakah kalian sudah tahu apa itu MA ?, dan bedanya apa dengan SMA ?, Jangan jangan kalian belum tahu. Atau mungkin yang lebih parah lagi selama ini kalian tidak tahu apa itu MA dan mengira kalau sekolah setelah SMP itu hanya SMA dan SMK saja, Hadeehh kalo beneran gitu parah parah. Kalau begitu agar kita bisa lebih tahu tentang MA simak penjelasan berikut dengan seksama. Bagi yang belum tahu, Madrasah Aliyah atau yang biasa disingkat MA ini adalah "jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan sekolah menengah atas, yang pengelolaannya dilakukan oleh Kementerian Aga

HAL-HAL YANG HARUS KAMU TAHU DARI JURUSAN BAHASA DI SMA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ketika akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi seperti SMA, SMK, atau MA setelah lulus dari SMP atau MTs, memilih jurusan yang akan dituju adalah suatu hal yang wajib sobat lakukan. Jurusan kalau diibaratkan mirip seperti sebuah gerbong kereta yang melindungi sekaligus membawa para penumpangnya agar sampai di tempat yang ingin dituju dengan aman dan nyaman. Bedanya kalau gerbong kereta mengantarkan penumpangnya ke sebuah tempat sedangkan jurusan “mengantarkan penumpangnya” menuju masa depan yang diinginkan.  Oleh karena itu, mengingat pentingnya memilih jurusan ini jangan sampai sobat semua memilih “gerbong” yang salah, bisa-bisa nanti nyasar di stasiun yang salah ( hiyahiyahiya 😁). Memilih jurusan yang tepat adalah salah satu hal yang sangat penting. Sebelum memutuskan untuk memilih jurusan yang akan dimasuki, carilah informasi sebanyak mungkin tentang seperti apa jurusan yang akan dipilih itu. Pilihl

KENALI LEBIH DEKAT JURUSAN IPA DI SMA SEBELUM MENDAFTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yo sobat semua, selamat datang di blog KanalKosong. Di postingan sebelumnya aku sudah menjelaskan dengan rinci tentang seperti apa sih jurusan IPS di SMA yang bisa kalian cek dibawah kolom komentar. Nah untuk postingan kali ini aku akan membahas tentang salah satu jurusan di SMA yang bisa dibilang banyak diminati. Yah, apalagi kalau bukan jurusan IPA. Popularitas jurusan ini memang cukup tinggi sehingga, tidak heran jika pendaftar jurusan ini selalu banyak atau bahkan tidak pernah sepi. Dimata para pendaftar, jurusan IPA dianggap mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan jurusan lain di SMA. Ada beberapa orang tua yang menyarankan atau bahkan menyuruh anaknya masuk ke jurusan ini ketika mendaftar ke SMA. Bahkan, ada juga yang rela melakukan apa saja hanya agar anaknya bisa masuk ke jurusan ini. Sering juga kita melihat dan mendengar orang berkata "kalau kamu nggak masuk jurusan IPA mau jadi apa?" atau mungkin "ngga

AYO BERKENALAN DENGAN JURUSAN IPS DI SMA

(Sumber Gambar/Image Source :  https://blog.4tests.com/ged-social-studies-study-prepare/ ) Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Kali ini saya akan membahas tentang salah  satu jurusan di SMA yaitu IPS.  Mungkin sebagian besar dari sobat semua saat ini ada yang mau lulus dari SMP dan sebentar lagi akan segera melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu SMA. Akan tetapi sampai sekarang merasa masih bingung dan galau apa sih jurusan yang tepat buat sobat pilih di SMA nanti, apakah IPA, IPS atau Bahasa. Oleh karena itu agar kalian bisa lebih mendapatkan pencerahan ( haha emang gelap sampe harus dicerahin, becanda ), aku memutuskan untuk menulis artikel ini khusus buat kalian. Memilih jurusan merupakan hal yang sangat-sangat penting bagi sobat semua yang ingin melanjutan di jenjang sekolah ke SMA, karena jurusan itu akan kamu pelajari selama tiga tahun dan tentunya sobat nggak mau kan kalau harus mempelajari hal yang sobat tidak suka selama tiga tahun

MEMILIH SEKOLAH, IKUT ORANG TUA ATAU PILIHAN SENDIRI ?

Photo by  Tatiana Syrikova  from  Pexels Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Halo sobat semua, selamat datang di blog KanalKosong. Pada Tulisan kali ini sesuai dengan judul, aku akan membahas mengenai masalah mendaftar sekolah tetapi ikut pilihan orang tua. Bagi beberapa anak, sepertinya ini menjadi dilema tersendiri. Makanya disini aku coba memberikan sedikit pendapatku melalui artikel ini. Salah satu hal yang mungkin paling sulit untuk dipikirkan setelah lulus dari jenjang sebelumnya adalah memilih sekolah (lagi).  Karena untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya, kita harus memilih sekolah dan jurusan yang akan kita masuki terlebih dahulu. Biasanya kesulitan ini dirasakan oleh anak-anak yang baru lulus SMP dan SMA. Disaat sedang bingung memikirkan, “ sebaiknya aku masuk SMA atau SMK yah ”, “ mendingan masuk  IPA atau IPS yah ”, atau “enaknya kuliah masuk jurusan apa yah” tiba-tiba orang tua kamu muncul dan bilang “ besok kamu kuliah masuk ke jurusan ini aja ”, “ Ka