Halo kamu, ya... rasanya sudah lama sekali aku tidak mengisi blog ini dengan artikel baru. Sebenarnya aku ingin tetapi memang waktunya habis untuk mengerjakan hal yang lain. Jadi kesannya blog ini seperti tidak terurus. Latar belakang aku membuat blog ini sekitar empat tahun yang lalu, karena berkaca pada pengalamanku sendiri saat baru masuk ke SMA dahulu. Aku waktu itu sempat kebingungan jurusan mana yang sebaiknya aku masuki. Sekedar info, pada zamanku dahulu yang namanya nilai itu masih sangat menentukan diterima atau tidaknya seorang siswa yang mendaftar. Nilai yang dipakai untuk seleksi adalah nilai ujian nasional. Kalau nilainya jelek ya... jelas susah sekali. Tidak ada model seperti, siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah lebih diutamakan atau disediakannya banyak macam jalur penerimaan seperti sekarang yang kadang melihatnya justru bikin pusing dan bingung. Nilai itu juga menjadi pertimbangan sekolah untuk menentukan jurusan apa yang layak untuk kita. Walaupun sebenarnya, unt
Photo by Tatiana Syrikova from Pexels Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Halo sobat semua, selamat datang di blog KanalKosong. Pada Tulisan kali ini sesuai dengan judul, aku akan membahas mengenai masalah mendaftar sekolah tetapi ikut pilihan orang tua. Bagi beberapa anak, sepertinya ini menjadi dilema tersendiri. Makanya disini aku coba memberikan sedikit pendapatku melalui artikel ini. Salah satu hal yang mungkin paling sulit untuk dipikirkan setelah lulus dari jenjang sebelumnya adalah memilih sekolah (lagi). Karena untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya, kita harus memilih sekolah dan jurusan yang akan kita masuki terlebih dahulu. Biasanya kesulitan ini dirasakan oleh anak-anak yang baru lulus SMP dan SMA. Disaat sedang bingung memikirkan, “ sebaiknya aku masuk SMA atau SMK yah ”, “ mendingan masuk IPA atau IPS yah ”, atau “enaknya kuliah masuk jurusan apa yah” tiba-tiba orang tua kamu muncul dan bilang “ besok kamu kuliah masuk ke jurusan ini aja ”, “ Ka